newssportsaz_0q4zf1
Sejak patung Dewa Siwa ditemukan, jumlah pengunjung ke desa kecil di Telangana tempat situs itu berada meningkat drastis. Dalam dua minggu terakhir, lebih dari 18.000 peziarah dan wisatawan telah datang, membuat perekonomian lokal melonjak. Pedagang makanan, penjual bunga, hingga pengrajin patung miniatur Siwa kebanjiran pembeli.
Pemerintah negara bagian pun segera berencana membangun akses jalan baru, memperbaiki fasilitas umum, dan menyediakan pusat informasi wisata religi di dekat lokasi. Ini menunjukkan betapa cepatnya arkeologi bisa berubah menjadi motor ekonomi berbasis budaya dan spiritual.
Menurut salah satu warga, Raju Devayya (52), yang juga pengurus kuil kecil di desa itu:
“Saya belum pernah melihat desa kami seramai ini. Orang-orang datang dari jauh, bahkan dari Nepal dan Bangladesh. Kami merasa terberkati.”
Langkah Ke Depan: Zona Perlindungan dan Edukasi
Arkeolog senior dari Indian Council of Historical Research (ICHR) menyampaikan bahwa area sekitar temuan akan segera dijadikan protected archaeological zone. Tujuannya adalah untuk menjaga keaslian situs dari kerusakan akibat lonjakan wisatawan dan aktivitas komersial berlebihan.
Selain itu, para pakar sejarah berencana membuka pusat edukasi di dekat situs, yang bisa menjelaskan konteks sejarah Dewa Siwa, seni pahat India kuno, dan bagaimana agama serta budaya berkembang dalam konteks arkeologis.
Dr. Anil Kumar, arkeolog dari Universitas Hyderabad, mengatakan:
“Penemuan ini bukan hanya sakral, tapi juga akademik. Kita bisa membuka bab baru dalam sejarah religius dan artistik India.”
Penutup: Ketika Batu Bicara tentang Ketuhanan dan Warisan
Penemuan patung Dewa Siwa yang memukau ini bukan hanya mengingatkan dunia akan kekayaan budaya India, tetapi juga bagaimana spiritualitas dan ilmu pengetahuan bisa berjalan beriringan. Dalam era modern yang serba digital, penemuan ini menjadi momen reflektif bahwa di balik tanah yang kita injak, tersembunyi kisah peradaban dan kepercayaan yang menunggu untuk ditemukan.
