Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menyediakan lapangan kerja bagi generasi muda. Dengan populasi pemuda usia 15 hingga 24 tahun yang mencapai sekitar 44,7 juta jiwa pada Agustus 2023, pemerintah berupaya menciptakan peluang kerja melalui berbagai program dan kebijakan.
1. Tingkat Pengangguran dan NEET
Meskipun jumlah lapangan kerja meningkat, tantangan utama terletak pada tingginya angka pengangguran terbuka dan NEET (Not in Employment, Education, or Training). Pada Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia tercatat sebesar 4,91%, sedangkan proporsi pemuda usia 15–24 tahun yang tidak bekerja, tidak sekolah, dan tidak mengikuti pelatihan mencapai 22,25% .Badan Pusat Statistik Indonesia+1sumsel.bps.go.id+1tasikmalayakota.bps.go.id+1Badan Pusat Statistik Indonesia+1
2. Sektor Informal dan Setengah Pengangguran
Sebagian besar pemuda yang bekerja terlibat dalam sektor informal dan kategori setengah pengangguran. Pada Februari 2024, proporsi pekerja di sektor informal mencapai 59,17%, dan jumlah pekerja setengah pengangguran meningkat sebesar 2,52 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya .kompas.id+3sumsel.bps.go.id+3Badan Pusat Statistik Indonesia+3kompas.idBadan Pusat Statistik Indonesia+1kompas.id+1
3. Program Pemerintah untuk Penciptaan Lapangan Kerja
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk menciptakan lapangan kerja bagi pemuda, antara lain:
-
Pelatihan dan Pemberdayaan UMKM: Melalui pelatihan digital marketing dan branding, pemerintah berupaya memberdayakan pemuda desa dan pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan lapangan kerja baru .Media Indonesia+1www.jpnn.com+1
-
Program Desa Wisata: Pengembangan desa wisata menjadi fokus untuk menciptakan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.Media Indonesia+1www.jpnn.com+1
-
Peningkatan Keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Program pelatihan TIK ditujukan untuk meningkatkan keterampilan pemuda agar siap menghadapi tantangan digitalisasi .Badan Pusat Statistik Indonesia
4. Tantangan dan Harapan
Meskipun berbagai program telah diluncurkan, tantangan utama yang dihadapi adalah kesenjangan keterampilan, kurangnya akses terhadap pelatihan berkualitas, dan terbatasnya lapangan kerja formal. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga pendidikan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung penciptaan lapangan kerja yang inklusif dan berkelanjutan.