Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) resmi menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani mulai 1 hingga 10 Agustus 2025. Keputusan ini diambil setelah serangkaian insiden kecelakaan yang melibatkan wisatawan asing, termasuk tewasnya Juliana Marins dari Brasil pada 21 Juni 2025. Insiden-insiden tersebut terjadi di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, yang dikenal sebagai jalur ekstrem dengan medan curam dan berisiko tinggi. liputan6.com+21RRI+21liputan6.com+21Radar Tulungagung+7YouTube+7Kompas.tv+7Radar Tulungagung+6Kompas.tv+6Antara News Banten+6
Selama masa penutupan, pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasi standar (SOP) pendakian dan evakuasi darurat. Perbaikan fasilitas keselamatan, seperti pemasangan tangga, tali tambang, dan sistem peringatan dini, juga akan dilakukan di titik-titik rawan. Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan Mountaineering Indonesia akan memverifikasi kelayakan jalur sebelum dibuka kembali. Detik+3Kompas.tv+3liputan6.com+3Antara News+3Kompas.tv+3Radar Tulungagung+3https://www.metrotvnews.com+3Radar Tulungagung+3Kompas.tv+3
Bagi pendaki yang telah memiliki tiket untuk periode 1–10 Agustus 2025, BTNGR menyediakan opsi untuk reschedule atau pengembalian dana melalui aplikasi e-Rinjani. Namun, untuk sementara waktu, pemesanan tiket baru tidak dapat dilakukan. liputan6.com+8liputan6.com+8liputan6.com+8liputan6.com+3liputan6.com+3liputan6.com+3
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk mematuhi keputusan ini demi keselamatan bersama dan memastikan bahwa jalur pendakian hanya dibuka kembali setelah semua standar keamanan terpenuhi. liputan6.com+2Kompas.tv+2Instagram+2
Untuk informasi lebih lanjut dan update terkini, kunjungi akun resmi BTNGR di Instagram @btn_gn_rinjani.