
09 Juli 2025
Tren gaya hidup sehat kini memasuki babak baru dengan meningkatnya popularitas skincare berbahan dasar fermentasi alami. Produk-produk seperti toner kombucha, essence beras fermentasi, hingga masker kefir menjadi incaran utama para pecinta perawatan kulit, terutama di kalangan wanita urban usia 20–40 tahun.
Di Indonesia, permintaan terhadap produk perawatan fermentasi naik hingga 180% sepanjang semester pertama 2025, menurut data dari Tokopedia dan Shopee Beauty Report. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran akan bahan alami, berkelanjutan, dan bebas bahan kimia keras.
Apa Itu Skincare Fermentasi?
Skincare fermentasi menggunakan bahan-bahan organik yang telah melalui proses fermentasi, seperti:
-
Beras (rice ferment)
-
Teh kombucha
-
Anggur (wine yeast extract)
-
Kefir dan yogurt
-
Miso & sake (khusus di Jepang dan Korea)
Proses ini memecah bahan aktif menjadi partikel mikro yang lebih mudah diserap kulit, serta meningkatkan kandungan antioksidan, probiotik, dan vitamin alami yang menyehatkan.
Manfaat Skincare Fermentasi
✨ Menyeimbangkan mikrobioma kulit
✨ Memperkuat skin barrier
✨ Mencerahkan kulit kusam secara alami
✨ Membantu mengatasi jerawat dan inflamasi
✨ Aman untuk kulit sensitif dan kering
Banyak pengguna melaporkan bahwa hasil penggunaan lebih cepat terlihat, terutama dalam hal kelembapan, tekstur halus, dan kilau alami wajah.
Produk Lokal yang Naik Daun
-
Kumis Kombucha Toner – by Sensatia Botanicals
Mengandung fermentasi teh hitam & lemon Bali, cocok untuk kulit berminyak. -
GlowRice Essence – by Avoskin x Sato
Hasil kolaborasi dengan laboratorium Jepang, menggunakan fermentasi beras organik dari Yogyakarta. -
Fermenta – Kefir Cream Moisturizer
Skincare indie lokal berbasis kefir sapi lokal dan lavender oil, booming di TikTok.
Dukungan dari Influencer dan Dermatolog
Beauty influencer seperti Rachel Goddard, Indira Kalistha, dan Alodita mempopulerkan tren ini melalui YouTube dan Instagram. Mereka menggarisbawahi pentingnya “mendengarkan kulit” dan “kembali ke bahan dasar alami”.
Sementara itu, dokter kulit dari Universitas Indonesia, dr. Alia Rachmi, SpKK, menyatakan:
“Skincare fermentasi adalah salah satu inovasi alami paling menjanjikan. Proses fermentasi meningkatkan potensi bahan aktif tanpa efek iritasi berlebih.”
Tren Global dan Sustainability
Skincare fermentasi juga menjadi fokus brand internasional seperti SK-II, Drunk Elephant, dan Glow Recipe. Sebagian besar produk ini juga mendukung kemasan daur ulang, refill system, dan pengurangan jejak karbon, menjadikannya selaras dengan gaya hidup eco-conscious.
Kesimpulan
Tren skincare fermentasi menandai perubahan arah dalam gaya hidup urban masa kini: lebih sadar, alami, dan peduli pada keberlanjutan. Tak hanya memberikan manfaat nyata untuk kulit, tapi juga mencerminkan nilai baru bahwa perawatan diri seharusnya bersahabat dengan tubuh dan bumi.