Game Lokal “Legenda Nusantara” Masuk Daftar Nominasi Game RPG Terbaik Asia 2025, Angkat Kisah Dewi Keadilan dari Jawa

Jakarta, 7 Juli 2025 — Game buatan developer Indonesia berjudul “Legenda Nusantara: Bayang Dewi” mengejutkan dunia industri gaming setelah masuk dalam nominasi Game RPG Terbaik Asia 2025 di ajang Asia Game Awards yang akan digelar di Seoul, Korea Selatan.

Game ini dipuji karena narasi mitologisnya yang kuat, penggambaran budaya Jawa yang otentik, serta visual artistik yang memukau — menggabungkan unsur klasik RPG dengan eksplorasi spiritual dan sosial khas Indonesia.


Kisah Dewi Keadilan dan Dunia Tiga Alam

“Legenda Nusantara: Bayang Dewi” bercerita tentang Dewi Sita Laras, sosok penjaga keseimbangan tiga alam: dunia manusia (Jagat Niskala), dunia roh leluhur (Arcapada), dan dunia iblis (Kalabendu).

Pemain berperan sebagai cucu keturunan Sita Laras yang harus menjelajahi desa-desa purba, reruntuhan kerajaan kuno, dan lorong roh untuk mencari cermin suci yang terpecah lima, agar dunia tak ditelan kabut dendam.

Gameplay utama mencakup:

  • 🌿 Sistem pertarungan berbasis mantra dan filosofi lima unsur Jawa (tanah, api, angin, air, eter)

  • 🏞️ Eksplorasi dunia semi-open world dengan cuaca dinamis dan musik gamelan interaktif

  • 👁️ Side quest spiritual seperti ruwat sukma, tirakat gunung, dan puasa bicara


Cinta Budaya Lewat Teknologi

Game ini dibuat oleh studio Maheswara Pixel asal Yogyakarta, dengan tim yang terdiri dari seniman wayang digital, ahli aksara Jawa, dan penulis naskah dari komunitas sastrawan muda.

Untuk mendukung keotentikan, mereka juga menggandeng penari tradisional, dalang, dan budayawan untuk merekam gerakan dan dialog dalam bahasa Jawa Krama dan Kawi, yang disediakan subtitle dalam tiga bahasa.


Apresiasi Global dan Komunitas Lokal

Majalah game IGN Asia menyebut game ini sebagai:

“One of the most culturally immersive RPGs of the decade, blending myth and message seamlessly.”

Selain masuk nominasi RPG Terbaik, game ini juga menjadi pembuka panel “The Future of Cultural Game Narratives” dalam pameran Tokyo Game Show 2025.

Di Indonesia, komunitas game indie dan sejarah menyambut hangat game ini, bahkan membuat forum diskusi dan “tur budaya virtual” berdasarkan lokasi dalam game seperti Candi Watu Geni, Hutan Alas Pawitra, dan Pasar Purnama.


Kesimpulan

“Legenda Nusantara: Bayang Dewi” membuktikan bahwa budaya lokal dapat diangkat secara global melalui medium modern seperti game. Tidak hanya menyajikan petualangan epik, tetapi juga menjadi jembatan pemahaman budaya dan spiritualitas leluhur Indonesia.

Di tengah dominasi RPG dari Jepang dan barat, kini giliran Indonesia bersuara — melalui mantra, mitos, dan layar pixel.

Related Posts

Menjadi Pro Player: Panduan Karier Esports di 2025

Menjadi pemain profesional (pro player) di dunia esports pada tahun 2025 merupakan perjalanan yang menantang namun penuh peluang. Dengan perkembangan industri yang pesat, banyak jalur yang dapat diambil untuk memasuki…

Apex Legends Global Series 2025: Tim dari Amerika Utara Raih Gelar Juara Dunia

Pada ajang Apex Legends Global Series (ALGS) 2025, tim asal Amerika Utara kembali menunjukkan dominasinya di kancah internasional. Setelah penantian panjang, tim dari wilayah ini berhasil meraih gelar juara dunia,…

You Missed

Hidup untuk Cinta – Krisdayanti: Lagu Ikonik Penuh Semangat

Usai di Sini – Raisa: Mengakhiri Hubungan dengan Ikhlas

Persebaya Surabaya Raih Kemenangan Tipis Atas PSM Makassar

Persib Bandung Tunjukkan Performa Solid Saat Menang Atas PSS Sleman

Sahabat Kecil – Ipang Lazuardi: Kenangan Persahabatan Sejati

Terlalu Manis – Slank: Nostalgia dan Cinta yang Membekas